Rabu, 27 Mei 2009

Awas, Ngempeng Bikin Gigi Anak Tonggos..!


KEBIASAAN ngempeng dalam durasi dan frekuensi berlebih berperan besar dalam "memajukan" gigi depan buah hati Anda. Kendati tidak sekeras jari, makin sering mengempeng, maka kemungkinan gigi tonggos akan semakin besar. 
Mengapa? Menurut Dr Sarworini Bagio Budiardjo drg SpKGA, dari Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Anak FKG-Universitas Indonesia, karena saat mengisap empeng, rahang atas secara refleks akan maju ke depan. Sementara rahang bawah bergerak ke arah sebaliknya. Perubahan posisi gigi juga besar kemungkinannya terjadi jika anak mengempeng. 

Cara Mengatasi

- Hentikan penggunaan empeng secara bertahap pada usia 7 bulan sampai 1 tahun. Karena selepas usia setahun, anak tidak lagi berada dalam fase oral, sehingga keinginannya untuk mengisap-isap atau menggigit-gigit benda tidak sekuat usia sebelumnya.

- Kenalkan teether (mainan gigitan) sebagai pengganti empeng. Letakkan dulu teether di kulkas, efek dinginnya menyenangkan anak. Selain fungsinya hampir mirip dengan empeng, penggunaan mainan gigitan juga dianggap bermanfaat untuk mempercepat munculnya gigi susu.

- Ajak si kecil bermain untuk mengalihkan perhatiannya dari empeng.

- Beri perhatian lebih. Jangan menganggap wajar memberi empeng ke bayi jika memang tidak diperlukan. Kenalkan minum dengan menggunakan gelas-gelas yang lucu sebagai pengganti dot atau botol.

- Jangan gunakan empeng jika anak tidak memiliki gangguan sebelum tidur. Empeng bisa menjadi teman tidur bagi bayi yang luar biasa rewel. Umumnya anak seperti ini memerlukan kondisi tenang sebelum bisa tertidur. Empeng bisa menjadi alternatif jika cara-cara lain seperti mendongeng, mengusap-usap bagian tubuh tertentu tidak bisa membuatnya tenang. Sebaiknya, empeng segera dicopot saat anak terlihat sudah tertidur pulas. Dengan demikian, dampak negatif penggunaan empeng dalam jangka waktu lama bisa dihindarkan.

- Tidak membeli empeng baru jika yang lama telah rusak. 

Mengisap Jari Sebabkan Bibir Monyong

Kebiasaan mengisap jari juga bisa mengganggu pertumbuhan rahang dan gusi. Selain itu, bentuk bibir juga kemungkinan besar mengalami perubahan karena mengikuti rahang sehingga bibir menjadi sedikit lebih maju ke depan. Tentu saja kondisi ini akan semakin parah bila anak "berbakat" memiliki gigi maju. Untuk itu, biasakan si anak untuk tidak lagi mengisap jari, setidaknya jangan sampai itu berlanjut sampai ia menginjak usia 2 tahun.

Cara Mengatasi

- Bila si kecil asyik mengisap jari, alihkan perhatiannya. Ajak si kecil bermain seperti bermain tepuk tangan, ciluk ba atau bernyanyi sambil menggunakan bahasa tubuh, misalnya menyanyikan lagu 'Topi Saya Bundar'.

- Baliklah jempol si kecil dengan posisi bagian kuku jempol tangan berada di depan bukan sebaliknya. Sehingga mencegah terdorongnya gigi atas ke luar.

Mengemut Gigi Sebabkan Gigi Atas "Keluar"

Kebiasaan yang satu ini, memang agak sulit diawasi. Karena ketika si kecil asyik mengemut gigi (gigi atas), kita seperti melihat ia layaknya mengulum permen atau bahkan terlihat sedang bermain lidah di dalam bibir mungilnya. Tapi siapa sangka, permainan lidah yang suka mengemut-ngemut gigi ke luar bisa menyebabkan gigi atas menjadi lebih condong keluar atau maju.

Cara Mengatasi

Bila mendapati si kecil mengemut gigi, segera ajak main agar ia tidak asyik sendiri bermain dengan lidahnya.
(Mom& Kiddie//tty)

Tidak ada komentar: