Senin, 29 Juli 2019

4 Madzhab

4 Madzhab dalam Ilmu Fiqih

Madzhab Hanafi #Kufah(80H-150H)#mninggal Baghdad, Irak. (699M-768M) #68th
Dinamakan Hanafi, karena pendirinya Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit. Beliau lahir pada tahun 80 H di Kufah dan wafat pada tahun 150 H. Madzhab ini dikenal madzhab Ahli Qiyas (akal) karena hadits yang sampai ke Irak sedikit, sehingga beliau banyak mempergunakan Qiyas.
Beliau termasuk ulama yang cerdas, pengasih dan ahli tahajud dan fasih membaca Al-Qur’an. Beliau ditawari untuk menjadi hakim pada zaman bani Umayyah yang terakhir, tetapi beliau menolak.
Madzhab ini berkembang karena menjadi madzhab pemerintah pada saat Khalifah Harun Al-Rasyid. Kemudian pada masa pemerintahan Abu Ja’far Al-Manshur beliau diminta kembali untuk menjadi Hakim tetapi beliau menolak, dan memilih hidup berdagang, madzhab ini lahir di Kufah.

Madzhab Maliki #Madinah(93H-179H) (714M-800M) #86th
Pendirinya adalah Al-Imam Maliki bin Anas Al-Ashbahy. Ia dilahirkan di Madinah pada tahun 93 H dan wafat pada tahun 179 H. Beliau sebagai ahli hadits di Madinah dimana Rasulullah SAW hidup di kota tersebut.
Madzhab ini dikenal dengan madzhab Ahli Hadits, bahkan beliau mengutamakan perbuatan ahli Madinah daripada Khabaril Wahid (Hadits yang diriwayatkan oleh perorangan). Karena bagi beliau mustahil ahli Madinah akan berbuat sesuatu yang bertentangan dengan perbuatan Rasul, beliau lebih banyak menitikberatkan kepada hadits, karena menurut beliau perbuatan ahli Madinah termasuk hadits mutawatir.
Madzhab ini lahir di Madinah kemudian berkembang ke negara lain khususnya Maroko. Beliau sangat hormat kepada Rasulullah dan cinta, sehingga beliau tidak pernah naik unta di kota Madinah karena hormat kepada makam Rasul.

Madzhab Syafi’i #Ghuzzah(150H-204)#Mesir (767M-819M) #54th
Tokoh utamanya adalah Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i Al-Quraisyi. Beliau dilahirkan di Ghuzzah pada tahun 150 H dan wafat di Mesir pada tahun 204 H.
Beliau belajar kepada Imam Malik yang dikenal dengan madzhabul hadits, kemudian beliau pergi ke Irak dan belajar dari ulama Irak yang dikenal sebagai madzhabul qiyas. Beliau berikhtiar menyatukan madzhab terpadu yaitu madzhab hadits dan madzhab qiyas. Itulah keistimewaan madzhab Syafi’i.
Di antara kelebihan asy-Syafi’i adalah beliau hafal Al-Qur’an umur 7 tahun, pandai diskusi dan selalu menonjol. Madzhab ini lahir di Mesir kemudian berkembang ke negeri-negeri lain.

Madzhab Hanbali (Hambali) #Baghdad(164H-248H) (780M-855M) #77th
Dinamakan Hanbali, karena pendirinya Al-Imam Ahmad bin Hanbal As-Syaebani, lahir di Baghdad Th 164 H dan wafat Th 248 H. Beliau adalah murid Imam Syafi’i yang paling istimewa dan tidak pernah pisah sampai Imam Syafi’i pergi ke Mesir.
Menurut beliau hadits dla’if dapat dipergunakan untuk perbuatan-perbuatan yang afdal (fadlailul a'mal) bukan untuk menentukan hukum. Beliau tidak mengaku adanya Ijma’ setelah sahabat karena ulama sangat banyak dan tersebar luas.

ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT

ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKAT
Dalam banyak kesempatan, kita sering bertemu ustadz atau sosok yang kita hormati. Pada saat itulah kita sering berkata kepada mereka, “Mohon doanya ya Ustadz.” Atau kita juga bilang, “Tolong doakan saya, Pak Kyai.” Harapannya hanya satu: doa orang shalih akan lebih didengar Allah.
Namun, apakah kita pernah minta didoakan para malaikat yang mulia? Seberapa sering kita minta didoakan malaikat yang selalu taat kepada Allah dan dekat di sisi Allah yang Mahamulia? Karena berbeda alam dengan manusia, kita tidak bisa bertemu apalagi bercakap-cakap dengan mereka. Tetapi Rasulullah Muhammad saw. telah mengajarkan cara agar malaikat mendoakan kita. Berikut ini sekelumit tentang siapa saja yang didoakan malaikat.

1.     Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
"Siapa yang tidur dalam keadaan suci, makamalaikatakan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’” (HR. Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar).

2.     Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali paramalaikatakan mendoakannya, ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (HR. Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469).

3.     Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
“Sesungguhnya Allah dan paramalaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib).

4.     Orang yang menyambung shaf shalat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).
“Sesungguhnya Allah dan paramalaikatselalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf" (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah).

5.     Paramalaikat mengucapkan aamiin ketika seorang imam selesai membaca Al Fatihah.
"Jika seorang imam membaca ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn, maka ucapkanlah oleh kalian aamiin, karena siapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (HR. Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 782).

6.     Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
"Paramalaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia." (HR. Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)

7.     Orang-orang yang melakukan shalat Subuh dan Ashar secara berjamaah.
"Paramalaikat berkumpul pada saat shalat Subuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat Ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat Ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?" Mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat" (HR. Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140).

8.     Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata, ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan" (HR. Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim: 2733)

9.     Orang-orang yang berinfak setiap hari
"Tidak satu hari pun pada pagi hari seorang hamba ada padanya kecuali duamalaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’ dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’”(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010).

10.  Orang yang sedang makan sahur.
"Sesungguhnya Allah dan paramalaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yang sedang makan sahur"(HR. Ibnu Hibban dan Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar).

11.  Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70 ribu malaikat untuknya yang akan bershalawat (mendoakan) kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga Subuh" (HR. Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754).

12.  Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat (mendoakan) kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain."
(HR. Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahily). Wallahu a'lam bish-shawab.(dari berbagai sumber).

Ba’da Ramadhan biasanya kita malas lagi untuk beramal. Amalan-amalan ringan ini berpahala besar bisa membantu kita untuk terus kontinu dalam beramal.
Pelajari 8 amalan berikut ini:
1. Shalat Shubuh dan ‘Ashar (Berjamaah di Masjid)
2. Mengamalkan doa setelah azan
3. Mengerjakan 12 raka’at shalat rawatib dalam sehari
4. Mengerjakan shalat rawatib Zhuhur, 4 raka’at qabliyah dan 4 raka’at ba’diyah
5. Membaca ayat kursi ba’da shalat
6. Menjaga shalat sunnah wudhu
7. Puasa tiga hari setiap bulan (bisa Ayyamul Bidh)
8. Mengerjakan shalat Isyraq (shalat dhuha di awal waktu)

5 Doa Mustajab Warisan Nabi dan Rosul

Inilah 5 Doa Mustajab Warisan 5 Nabi dan Rasul
Manusia sebagai mahluk yang lemah tentu tak bisa menghilangkan ketergantungannya dengan sang pencipta.
Salah satunya dalam bentuk Doa.
Bahkan doa-doa yang dilantunkan para utusan Allah SWT ini tidak terhitung jumlahnya. Beberapa diantaranya diabadikan di dalam Al-Qur’an.
Dikutip dari islamidia.com, terdapat lima doa mustajab warisan para nabi.
Adapun doa tersebut yakni: 

1. Doa Taubat Nabi Adam AS
Ketika Nabi Adam dan Hawa melakukan kesalahan yang membuat keduanya terusir dari surga dan diturunka ke bumi, mereka pun lantas memohon taubat kepada Allah SWT atas kesalahannya tersebut.
Doa ini tercantum dalam Al-Qur’an surah Al A’raf ayat 23 yang berbunyi, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”

2. Doa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS 
Diantara salah satu bentuk mentaati perintah Allah Ta’ala adalah dengan melakukan amalan-amalan kebaikan. Hal ini tidak hanya wajib dilakukan oleh manusia biasa, para nabi pun juga diwajibkan untuk selalu melakukan amalan-amalan shaleh. Seperti halnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, mereka bergotong royong membangun rumah Allah di Makkah, yaitu Ka’bah yang hingga saat ini menjadi kiblat umat muslim se-dunia. Dan ketika pembangunan Baitullah telah selesai, keduanya pun berdoa kepada Allah SWT bahwa, “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah ayat 127).

3. Doa Kesembuhan Nabi Ayyub AS
Salah satu Nabi Allah SWT yang mendapatkan ujiana berat semasa hidupnya adalah Nabi Ayyub.
Pada saat itu semua hartanya hangus dan tidak tersisa, keturunannya pun meninggal, terlebih lagi dikarenakan penyakit yang merusak tubuh dan wajahnya. Namun semuanya dihadapinya dengan penuh kesabaran.
Lebih hebatnya, ketika ia telah mengucapkan doa tersebut, penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun tersebut sembuh. Bahkan keturunan dan hartanya pun dikembalikan Allah SWT dengan jumlah yang berlipat ganda.
Doa nya seperti berikut ini, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS. Al Anbiya ayat 83).

4. Doa Syukur Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman merupakan salah satu nabi yang dilimpahi banyak nikmat oleh Allah SWT.
Bahkan mukjizat yang dimilikinya pun sangat luar biasa yaitu dapat memerintahkan jin dan berbicara dengan binatang. Atas segala karunia tersebut, maka Nabi Sulaiman pun selalu mengucapkan syukur kepada Sang Pemberi Nikmat.
Salah satunya seperti yang tercantum di dalam Al-Qur’an. Berawal ketika Nabi Sulaiman melihat sekawanan semut yang takut terinjak rombongan pasukan berkuda Nabi Sulaiman, beliau pun tersenyum dan mengucapkan syukur kepada Allah SWT saat mendengar ucapan semut tersebut. “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. An Naml ayat 19)

5. Doa Kebaikan Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW merupakan contoh terbaik bagi umatnya. Baik dalam sikap dan perbuatan, begitu pula dengan doa yang beliau ucapkan. Diantara doa Nabi Muhammad SAW yang terkenal adalah doa memohon kebaikan dunia dan akhirat. Bermula saat Rasulullah SAW mendapatkan banyak ujian dan cobaan dari kaum kafir Quraisy, beliau pun kemudian memohon kepada Allah SWT agar mendapatkan rahmat-Nya di dunia dan akhirat. Dan doa ini tidak hanya ditujukan untuk diri beliau sendiri, melainkan ditujukan pula bagi umatnya. “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al Baqarah ayat 201).

Amalan kebaikan yang sepele, dijanjikan dapat membuka pintu surga-Nya

Amalan kebaikan yang sepele, dijanjikan dapat membuka pintu surga-Nya. Adapun beberapa amalan yang selama ini dianggap ringan dan sepele tersebut yakni:

1. Memberi minum binatang
Jangankan memberi minum binatang. Kita saat ini rasanya sudah banyak yang tak peduli pada binatang. Padahal, memberi minum binatang ini menjadi salah satu amalan kebaikan yang dapat menghantarkan seseorang ke dalam surganya Allah.
Masih ingatkah dengan cerita Rasullullah saat menceritakan seorang laki-laki yang memberi minum seekor anjing hingga kemudian Allah mengampuni dosa-dosa laki-laki itu dan memasukkannya ke dalam surga? Iya, dalam hadist yang diriwayahkan Bukhori dan Muslim, diceritakan dari Abu Hurairah, Rasullullah SAW bersabda "Ketika sedang melakukan perjalanan, seorang laki-laki merasa haus, lalu ia menuju ke sebuah sumur dan minum air. Setelah ia keluar, ternyata ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya dan memakan pasir karena kehausan. Lelaki itu bergumam "Anjing ini telah merasa kehausan seperti yang telah aku rasakan".
Ia pun kembali menuju sumur dan memenuhi sepatunya dengan air, lalu memberikan minum anjing tersebut. Maka Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni segala dosanya. Mereka (para sahabat) bertanya: Wahai Rasullullah, apakah kita akan mendapatkan pahala dengan memberi minum binatang? Beliau menjawab: "Pada setiap limpa yang basah, terdapat pahala".

2. Menyingkirkan gangguan dari jalan
Jika kita sedang berjalan, entah itu naik kendaraan atau jalan kaki, dan kita menemukan rintangan di jalan berupa batu yang tergeletak di tengah jalan, bambu yang menghalang, atau mungkin kulit pisang yang dibuang sembarangan, lantas kemudian secara spontan kita menyingkirkan rintangan tersebut. Maka, itu akan dicatat sebagai amalan kebaikan di sisi Allah. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa menyingkirkan gangguan dari jalan kaum muslimin, maka akan dicatat untuknya satu kebaikan, maka ia akan masuk surga" (HR. Bukhari)

3. Menjenguk orang sakit
Sesibuk-sibuk apapun kita, sempatkanlah untuk menjenguk saudara, teman, dan kolega kita yang sedang sakit. Selain merupakan panggilan kemanusiaan, amalan kebaikan ini dicatat sebagai pahala yang tinggi di sisi Allah. Allah menjanjikan mereka yang menjenguk orang-orang sakit, posisi yang mulia di Surga-Nya kelak.
Rasulullah bersabda: "Barang siapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru: "Engkau adalah orang yang baik, langkahmu adalah langkah yang baik, dan engkau telah mendapatkan suatu posisi di surga". (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)

4. Senyum dan ceria
Menebar senyum dan salam pada semua orang merupakan sebuah kebajikan yang dijanjikan ganjaran pahala dan surga oleh Allah. Oleh sebab itu, kita sebagai orang Islam harus menyebarkan sikap yang ramah dan penuh ceria terhadap orang lain, sehingga Islam juga benar-benar dirasakan membawa rahmat bagi semua. "Kebaikan akhlak adalah keceriaan wajah dan menjauhi amarah," sabda Rasulullah.

5. Menutup aib orang lain
Dalam Islam, Allah sangat membenci ghibah. Orang yang bergunjing tentang keburukan saudaranya sendiri, dianggap sama dengan memakai bangkai saudaranya tersebut. Menahan diri untuk tidak bergunjing dan menutup aib orang lain sangat dianjurkan bagi seorang muslim dan muslimah. Amalan kebaikan ini dijanjikan ganjaran surga oleh Allah. Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang hamba menutup aib seorang hamba di dunia, melainkan Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat" (H.R. Muslim).
Demikian beberapa amalan kebaikan yang barangkali selama ini dipandang ringan dan sepele, tetapi dapat mengetuk dan membuka pintu surga karena ridla dan iradah Allah.